Minggu, 24 Mei 2015

Hitobashira, legenda pilar manusia yang dikorbankan hidup-hidup dalam proyek konstruksi

Kisah tentang “pilar manusia” (hitobashira) — orang yang sengaja dikubur secara hidup-hidup di dalam proyek konstruksi berskala besar — telah beredar di Jepang sejak jaman kuno. Kebanyakan legenda tersebut diasosiasikan dengan kastil, bendungan, dan jembatan; dan legenda tersebut muncul berdasarkan kepercayaan kuno jika sebuah struktur hanya bisa lebih stabil dan tahan lama dengan cara menyegel manusia di dalam dinding maupun pondasi sebagai persembahan untuk dewa. Benarkah ada wanita muda ditanam di dinding kastil Matsue? Benarkah ada wanita muda ditanam di dinding kastil Matsue? Salah satu kisah yang paling populer yang berkaitan dengan korban manusia dan dihubungkan dengan konstruksi adalah legenda pembangunan kastil Matsue (prefektur Shimane), yang awalnya dibangun pada abad ke-17. Menurut legenda setempat, selama masa pembangunan, dinding batu dari menara tengah kerap ambruk dalam berbagai peristiwa. Saat diyakinkan jika pilar manusia akan menstabilkan struktur, para pembangun memutuskan untuk mencari orang yang cocok pada festival Bon di daerah tersebut. Dari keramaian, mereka memilih wanita muda cantik yang tengah mendemonstrasikan kemampuan menari Bon yang luar biasa. Setelah menculiknya dari festival dan menyegelnya di dinding, para pembangun dapat menyelesaikan kastil tanpa ada kecelakaan. Namun, jiwa sang gadis yang tak tenang akhirnya menghantui kastil setelah selesai dibangun. Menurut seorang pendongeng cerita rakyat, Lafcadio Hearn, mendeskripsikan kutukan dalam kastil tersebut dalam karyanya yang berjudul “Glimpses of Unfamiliar Japan” tahun 1894 sebagai berikut: seluruh struktur bangunan akan bergoyang setiap kali seorang gadis menari di jalanan Matsue, jadi sebuah hukum pun dikeluarkan untuk melarang tari-tarian umum. Walaupun tak ada bukti nyata yang mengindikasikan jika pilar manusia itu betul-betul dipraktekkan di Jepang, telah diduga jika beberapa pekerja mungkin saja, secara sengaja, telah disingkirkan paska bekerja di kastil dengan alasan keamanan. Dengan melakukan hal tersebut, dipercaya akan mencegah bocornya informasi tentang rahasia dan kelemahan sebuah kastil yang mungkin akan jatuh ke tangan musuh. Struktur ternama lainnya yang digosipkan menggunakan pilar manusia antara lain: - Kastil Gujo-Hachiman (prefektur Gifu) – Kastil Nagahama (prefektur Shiga) – Kastil Maruoka (prefektur Fukui) – Kastil Ozu (prefektur Ehime) – Kastil Komine (prefektur Fukushima) – Kuil Itsukushima (prefektur Hiroshima) – Jembatan Fukushima (prefektur Tokushima) – Jembatan Kintaikyou (prefektur Yamaguchi) – Waduk Hattori-Oike (prefektur Hiroshima) – Saluran irigasi Imogawa (prefektur Nagano) – Tanggul Karigane (prefektur Shizuka) – Bendungan Manda (prefektur Osaka) Versi modern dari legenta tua ini juga dapat ditemukan di pulau paling utara Jepang, yaitu Hokkaido. Tulang belulang manusia telah ditemukan di sekitar beberapa jembatan dan terowongan, memunculkan rumor jika para pekerja sengaja dikorbankan selama masa konstruksi. Monumen yang didirikan setelah ditemukannya tulang belulang dalam terowongan Jomon Monumen yang didirikan setelah ditemukannya tulang belulang dalam terowongan Jomon Terowongan Jomon, dibangun pada Sekihoku Main Line (JR Hokkaido) pada tahun 1914, sangat terkenal akan rumor korban manusia-nya. Pada tahun 1968, terowongan tersebut diperbaiki setelah sebuah gempa bumi besar merusakkan bagian dalam dinding. Ketika renovasi tengah berlangsung, para pekerja menemukan sejumlah tulang belulang manusia, berdiri tegak, ditanam di dalam dinding. Sejumlah besar tulang manusia juga digali di dekat terowongan. Penemuan tersebut memicu kepercayaan jika terowongan itu dibangun dengan menggunakan pilar manusia, dan banyak orang — termasuk masinis kereta — menjadi takut jika terowongan itu dihantui oleh hantu para korban. Beberapa teori berpendapat jika kondisi pekerjaan yang brutal dan nutrisi buruk membuat banyak pekerja — kebanyakan adalah para kriminal dan debitur yang dipaksa bekerja disana — menderita beri beri, sebuah penyakit yang mematikan sistem saraf. Karena tidak adanya akses untuk pengobatan, para korban tersebut dipercaya telah dikubur hidup-hidup di dekat situs konstruksi. Sebuah monumen untuk menghormati pekerja yang tewas telah didirikan pada tahun 1980. Benarkah ada orang ditanam di struktur pendukung jembatan Koshikawa? Benarkah ada orang ditanam di struktur pendukung jembatan Koshikawa? Orang-orang juga digosipkan telah ditanam didalam beton penyangga jembatan Koshikawa, pada Konboku line) juga di Hokkaido) yang kini tidak digunakan lagi. Walaupun tidak ada tulang belulang manusia yang betul-betul ditemukan, sebuah survey mengungkan kemungkinan adanya ruang kosong dalam struktur tersebut yang mungkin saja berisi manusia. Sebuah catatan mengindikasikan jika setidaknya 11 pekerja mungkin telah mati saat membangun jembatan, yang selesai dibangun pada tahun 1939.

Berani coba permainan petak umpet “single player” khas Jepang ini?

galihfxz.blogspot.com galihfxz.blogspot.com Anda pernah bermain Jelangkung? Ritual boneka kayu yang sarat akan kekuatan ghaib dimana para pemainnya mengundang roh untuk datang, setelah makhluk halus itu masuk pada benda tersebut biasanya pemain akan menanyakan hal-hal yang ingin diketahuinya. Itulah Jelangkung, permainan khas Indonesia yang diwariskan nenek moyang kita sejak dahulu kala. Namun Kali ini kami tidak membahas Jelangkung melainkan membahas ritual serupa tapi tak sama yang berasal dari negeri Sakura “Jepang”. Ritual ini sebenarnya digunakan di Jepang untuk berkomunikasi dengan roh yang bergentayangan untuk berbagai keperluan, dan boneka digunakan sebagai pengganti tubuh manusia sebagai media. Penting: Segala apapun yang terjadi atas ritual ini adalah tanggung jawab Anda masing-masing secara pribadi. Begini cara bermainnya: Alat dan Bahan: – Sebuah boneka dengan bagian tubuh lengkap (kepala, 2 kaki dan 2 tangan) – Beras (secukupnya untuk mengisi boneka hingga penuh) – Jarum dan benang merah – Benda tajam (pisau, gunting, pecahan kaca juga boleh ) – Secangkir penuh garam (usahakan garam alami) – Tempat sembunyi Persiapan: – Keluarkan semua kapas dlm boneka, lalu masukkan beras hingga penuh – Potong sedikit kuku anda dan masukkan kedalam boneka bersama beras, lalu jahit boneka tsb dengan jarum dan benang merah. – Isi bak mandi dengan air. – Letakkan secangkir air garam ditempat bersembunyi. Mari masuk kebagian serunya; Langkah-langkah: 1. Beri nama boneka tersebut (apapun asal jangan nama anda sendiri) 2. Ketika tepat pukul 3 pagi, katakan pada boneka “___ (nama anda sendiri) yang pertama jaga.” tiga kali. 3. Pergi ke kamar mandi dan letakkan boneka kedalam bak mandi yang berisi air. 4. Matikan semua lampu dirumah, lalu pergi ke tempat anda bersembunyi dan nyalakan televisi*. 5. Hitung dari satu sampai sepuluh dengan mata tertutup, lalu kembali ke kamar mandi dengan benda tajam. 6. Ketika sudah sampai, katakan kepada boneka “Aku menemukanmu ___(nama boneka).” Lalu tusuk boneka tersebut dengan benda tajam. 7. Setelah itu bilang “Kamu yang jaga berikutnya, ___(nama boneka).” dan letakkan kembali boneka ke bak mandi. 8. Lari, sekali lagi lari menuju tempat bersembunyi dan bersembunyilah. PENTING: JANGAN HENTIKAN RITUAL DITENGAH JALAN, RITUAL INI HARUS DILAKUKAN SAMPAI AKHIR! Cara menyelesaikan: – Masukkan setengah air garam kedalam mulut (jangan diminum – Keluar dari tempat persembunyian dan cari boneka tadi (Note: jika ritual ini berhasil, maka boneka itu tidak akan ada di kamar mandi) – Jika sudah ketemu, siram boneka tersebut dengan garam yang tersisa di cangkir, dan siram juga dengan air garam didalam mulut anda. – Katakan “Aku menang” tiga kali. Hal ini seharusnya mengakhiri ritual. Setelah semua selesai, keringkan dan bakar boneka tadi. Hal penting lainnya: – Jangan keluar rumah sebelum ritual berakhir. – Matikan SEMUA lampu ketika ritual berjalan. – Tetap diam ketika bersembunyi – Ingat, jika anda tinggal bersama dengan orang lain, orang itu mungkin akan secara tidak langsung berpartisipasi dalam ritual ini. – Jangan teruskan ritual lebih dari satu atau 2 jam. – Untuk amannya, sebaiknya buka semua kunci didalam rumah, dan suruh beberapa teman untuk berjaga didekat rumah. – Usahakan membawa handphone ditangan kalau-kalau terjadi sesuatu. – Jika anda bersembunyi tanpa air garam kemungkinan anda akan bertemu dengan “sesuatu yang bergentayangan” di sekitar anda. Keterangan lain: 1. Alasan kenapa harus menyalakan televisi ketika bersembunyi adalah karena televisi dapat berfungsi sebagai “radar” untuk mendeteksi kehadiran “sesuatu” disekitar.

Sabtu, 24 Januari 2015

info"

Yo minna.. pada 1 semester ini saya akan jarang atau mungkin tidak ngepost lagi karena adanya banyak urusan di DUTA (DUnia nyaTA).sorry buat yang merasa ini tidak berguna